Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Momen Mencekam Saat Penangkapan Suami yang Bunuh-Mutilasi Istri di Ciamis

TKP Suami bunuh dan mutilasi istri di Ciamis. 

FRN Ciamis, - Artikel ini mengandung konten kekerasan eksplisit yang dapat memicu kondisi emosi dan mental pembaca. Kami menyarankan Anda tidak meneruskan membacanya jika mengalami kecemasan dan mempertimbangkan untuk meminta bantuan profesional.

Tarsum (41), seorang suami di Dusun Sindangjaya, Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, membunuh dan memutilasi istrinya bernama Yanti (40).

Anggota TNI Babinsa Cisontrol Serka Karnita pun menceritakan detik-detik penangkapan pelaku. Awalnya Karnita mendapat telepon dari Kepala Dusun Sindangjaya ada pembunuhan dan mutilasi. Ia pun izin ke Danramil Rancah untuk memonitor kejadian itu.

"Pas saya ke sana banyak warga bawa peralatan seperti kayu, mereka lalu menerangkan ada pembunuhan. Saya kemudian jalan ke pos ronda memang ada potongan tangan dan daging di baskom," ujar Karnita, Jumat (3/5/2024).

Tak lama kemudian, pelaku Tarsum datang sambil membawa bagian tubuh korban. Nampak pelaku juga membawa sebilah pisau. Karnita pun langsung mengimbau warga agar tidak melakukan pergerakan untuk menjaga keselamatan.

"Saya coba lakukan pendekatan supaya pelaku sadar karena infonya stres, tapi kan kita tidak bisa memastikannya. Saya ajak komunikasi mencoba didekati. Saya bilang jangan takut karena saya tidak bawa apa-apa. Intinya saya coba dekati dan meminta agar pisau yang dibawa dilemparkan," ungkapnya.

Mendapat informasi bahwa pelaku menawarkan daging korban untuk dijual. Karnita pun berpura-pura akan membeli daging tersebut agar pelaku mau diajak komunikasi.

"Mulai ada respons jawaban. Pelaku balik lagi sambil mengatakan akan membawa daging lagi," katanya.

Upaya itu dilakukan Karnita untuk mengulur waktu sambil menunggu bantuan dari Polsek Rancah dan Koramil merapat sekitar setengah jam.

Karnita pun kembali mendekati pelaku, kali ini bersama Kepala Desa Cisontrol. Pelaku sempat melemparkan pisau yang dibawanya. Namun karena resah dengan masyarakat yang banyak berteriak, pelaku pun kembali membawa pisau yang dilemparnya itu.

"Pelaku sempat akan menyerang Pak Kuwu (Kepala Desa). Lalu saya alihkan. Kemudian pelaku berbalik menyerang saya. Sempat terjatuh terpeleset. Ketika akan mengacungkan pisau, Alhamdulillah bisa saya tangkis dan saya fitting. Kemaluan pelaku saya tendang sampai akhirnya saya tindih. Warga saya panggil untuk membantu mengamankan. Setelah itu diikat dan dibawa ke Polsek Rancah," jelasnya.

Karnita menyebut proses penangkapan pelaku cukup menegangkan. Mengingat pelaku membawa potongan tubuh korban serta membawa pisau. Pelaku juga sempat melawan dan menyerang hingga akhirnya berhasil ditangkap.

"Saat melakukan penangkapan murni tidak ada kekerasan," pungkasnya.




(TIM/RED).  

Posting Komentar

0 Komentar