Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Mantap, Jendral mantan KASAD Ini Berjualan Bakso di Cimahi

Jenderal Dudung Abdurachman Nikmati Bakso di Warung Bakso Miliknya di Cimahi

FRN CIMAHI 3024

Stigma yang melekat terhadap pensiunan adalah berkurangnya produktivitas. Namun, bukanlah hal yang absolut Karena terbukti ditengarai ada yang masih konsisten melakukan aktivitas kendati sudah purna tugas. Tak terkecuali, Dudung Abdurachman mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI (Purn). Setelah berakhir masa baktinya membuka warung bakso dan soto.

Dalam keterangannya, Dudung mengungkapkan alasannya karena melihat potensi berniaga yang sangat menjanjikan untuk dijadikan aktifitas setelah pensiun.

Selain itu ia juga senang berdagang, sehingga ketika waktunya tiba pensiun segera membuka warung bakso di Jalan Ibu Ganirah, Kelurahan Cibeber, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Jawa Barat. Dudung memilih tempat tersebut karena ia menilai dari berbagai segi sangat strategis dan potensial.

"Disini bagus lokasinya, dekat kemana-mana, ramai, karena dilingkungan padat penduduk dan kampus juga sarana keperluan masyarakat," ungkapnya. Minggu (25/2/2024).

Di bisnis kuliner yang digelutinya itu, Dudung dibantu  puluhan pegawai dan diberi nama Bakso dan Soto Mang Uka. Lokasinya terbilang strategis karena sebelumnya sudah dilakukan analisa pasar yang tepatnya berada di belakang Kampus Universitas Jenderal Achmad Yani Cimahi.

Terkait dengan penamaan gerai tersebut, Dudung menjelaskan diambil dari nama bapaknya Nasuha, dan kerap dipanggil Mang Uka.

Diharapkan, Dudung kelak bisnis kulinernya akan berkembang dan mempunyai cabang dimana -mana sehingga mendapatkan eskalasi sebagai penghasilan tambahan setelah pensiun jadi anggota TNI.

"Disamping pekerjaan lain, bisnis kuliner yang Saya pilih dengan berdagang bakso dan soto dan semoga mendapatkan keberkahan," ucapnya.

Ia memilih berjualan bakso karena di kuliner tersebut sudah merupakan salah satu kuliner favorit, dari anak remaja hingga orang tua menyukainya. Juga, sasaran yang dibidik untuk pasarnya didominasi kaum muda, karena ia melihat banyak anak muda selalu memilih makanan yang murah meriah dan simpel namun kualitasnya baik, terutama menu bakso sebagai objek pencariannya.

"Oleh karenanya Saya optimis memilih berjualan Bakso, disamping itu Saya gemar makan bakso, jadi cocok dengan jiwa. Insya Allah Saya berharap usaha ini terus berkembang," tuturnya.

Dalam penyajiannya, Dudung melakukan kreasi dan inovasi untuk menarik konsumen dengan menambahkan banyak topping dan menu sehingga menjadikan daya tarik yang ekstra bagi para pencinta bakso dan soto.

Dengan sajian yang bervariasi dan inovatif tersebut, Dudung berusaha memberikan harga yang terjangkau karena mengingat pasar yang dibidiknya merupakan berasal dari berbagai kalangan, terutama para mahasiswa.

" Pokoknya terjangkau, paling mahal harganya 35 000. kita menyediakan tetelan, tulang muda, babat jeroan, paru, kikil, daging, dan bakso goreng yang istimewa. ," pungkasnya. (Yusuf).

Posting Komentar

0 Komentar