Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Silaturahmi Dengan 4 Parpol, Syamsul Ma'arif Ungkap Alasannya Ikut Pilkada

 H. Syamsul Ma'arif melakukan silaturahmi dengan empat pimpinan partai politik non parlemen, Lisa (Ketua DPD PSI KBB), Yayat Wowor, SH (Ketua Partai Berkarya KBB), Ustadz Ade (Ketua DPC PBB KBB) dan Asep Herna, SH (Wakil Ketua DPD Partai Gelora KBB).

FRN ( KBB ) - Diprediksi pada perhelatan Pilkada 2024 Kabupaten Bandung Barat prestisius nya tidak kalah dengan Pileg dan Pilpres, karena terkonfirmasi semakin hari semakin kentara banyak tokoh yang muncul berkeinginan untuk maju pada pesta demokrasi lima tahunan ini.

Kontekstualisasinya, bertempat di Rumah Makan Alam Pilemburan Jalan Gadobangkong, Kecamatan Ngamprah, H. Syamsul Ma'arif melakukan silaturahmi politik dengan empat pimpinan partai politik non parlemen Hadir pada kesempatan itu, Lisa (Ketua DPD PSI KBB), Yayat Wowor, SH (Ketua Partai Berkarya KBB), Ustadz Ade (Ketua DPC PBB KBB) dan Asep Herna, SH (Wakil Ketua DPD Partai Gelora KBB).

Di hadapan para pimpinan parpol tersebut, Syamsul Ma'arif menyatakan esensi kegiatan terkait keinginannya yang termotivasi untuk maju pada Pilkada KBB tatkala dirinya menyaksikan secara langsung saat menyerap aspirasi masyarakat di Dapilnya pada Pileg kemarin.

Akumulasi dari sosialisasi tersebut ternyata secara realita mengerucut kepada permasalahan di pemerintahan KBB saat ini yang keadaannya harus ada pengerjaan rekonstruksi dari berbagai aspek.

Sayang sekali KBB yang punya banyak potensi daerah untuk peningkatan PAD (Pendapatan Asli Daerah) tapi masih memiliki warisan hutang pemerintah terhadap pihak ketiga. Belum lagi tingkat kemiskinan masyarakat yang masih tinggi. Selain itu, taraf kehidupan dan kesehatan masyarakat KBB yang rendah." ungkapnya.

Lebih jauh, HSM memaparkan pada forum tersebut mengenai perencanaan kepemerintahannya untuk membantu masyarakat KBB keluar dari zona tidak nyaman melalui kebijakan sebagai kepala daerah dengan menguraikan agenda strategisnya.

Insting bisnis saya mengatakan bahwa ada yang salah dalam tata kelola pemerintahan KBB. Sebenarnya, andaikata terbangun kesepahaman antara legislatif dan eksekutif dalam pengelolaan pemerintahan yang sinergis maka Saya yakin kita mampu membuat program pembaharuan dalam tata kelola pemerintahan secara global." Tambahnya.

Usai sesi pemaparan dari Haji Syamsul Ma'arif atau HSM, acara berlanjut kepada sesi diskusi terhadap relevansinya, Asep Herna dari Partai Gelora KBB, mengemukakan pendapatnya mengenai sikap empati HSM terhadap kondisi kepemerintahan KBB, sehingga terketuk hatinya akan terlibat dalam Pilkada. Selain itu, ia juga memberikan apresiasi terhadap wacana tentang perencanaan HSM yang berhasrat untuk mendongkrak kembali tiang- tiang yang hampir runtuh di internal birokrasi KBB.

Kami sangat senang atas pemaparan Bapak tentang 'grand strategy' terhadap KBB mengenai situasi eksisting di masyarakat. Tapi, ada hal yang mesti dibangun 'chemistry' antara HSM dengan masyarakat calon pemilih dan juga dengan parpol yang mengusung. Tentu saja, komitmen politik ini bisa dibangun dengan kesepahaman bersama." Ujar Asep Herna dari Partai Gelora KBB.

Sementara itu, Yayat Wowor, SH dari Partai Berkarya menganalogikan secara medis bahwa ditubuh pemerintahan KBB pada saat ini ada penyakit kronis yang harus diobati. Ia menyebutkan sebagai penawar dari penyakit tersebut ialah harus ditangani oleh dokter yang berkompeten.

Parahnya sakit pada pemerintahan KBB yang menyebabkan terjadinya keterpurukan di KBB merupakan 'PR' yang harus segera diatasi. KBB butuh sosok yang berani untuk mengambil keputusan tegas dalam menjalankan tugas pemerintahan yang bersih dan maju." Tegas Yayat Wowor.

Sedangkan ustadz Ade, Ketua DPC PBB KBB menambahkan bahwa menurutnya di KBB harus ada perubahan fundamental terhadap pembangunan dan pelayanan publik di KBB.

"Saya hanya ingin agar cita-cita mulia HSM ini mampu diwujudkan sampai jadinya beliau sebagai Bupati KBB. Jangan sekedar wacana yang tidak terealisasi." Katanya.

Sementara tambahan dari Lisa (Ketua DPD PSI KBB) menyatakan bahwa harus ada kejelasan 'tiket' yang maksudnya mengindikasikan tentang diharuskannya adanya kolaborasi atau kesepakatan bersama sebelum melangkah kepada substansinya.

"Saya harus sesuai garis partai, di mana kami punya regulasi tersendiri tentang keputusan dan kebijakan politik. Untuk itu, semoga HSM ini bisa sepemahaman dengan partai kami." Ujarnya.

Dalam kesempatan itu, selain tokoh dari 4 parpol, juga hadir Ketua dan Sekretaris FKKPBM (Forum Komunikasi Keluarga Purnawirawan Baret Merah) KBB, Letkol (purn) Ujang Ruhiyat dan Ir. Dadang Pribadi, MBA. 

Keduanya senada mengungkapkan pihaknya terus mendorong HSM untuk siap jadi Bupati KBB, karena diyakini, HSM akan mampu membawa perubahan hingga bisa bangkit dari keterpurukan dan maju sebagaimana kabupaten/kota lainnya di Jawa Barat bahkan di Indonesia.

"FKKPBM merupakan salah satu organisasi yang turut memberikan sugesti kepada HSM untuk maju jadi Bupati KBB 2024-2029. Semoga dengan kesepahaman antara kita yang terbangun seterusnya, saya yakin HSM jadi Bupati, KBB akan berubah menjadi maju dan sejahtera." Pungkasnya. 

(Yusuf)

Posting Komentar

0 Komentar