Nama calon walikota pilihan, mayoritas 65,75 persen responden terbanyak dipegang oleh Dikdik S Nugrahawan
FRN CIMAHI, - 5 nama ini berpeluang besar jadi calon wali kota Cimahi pada Pilkada Kota Cimahi 2024. Namun mayoritas warga Kota Cimahi belum memiliki pilihan untuk Calon Wali Kota Cimahi pada Pilwakot 2024.
Hal itu berdasarkan survei yang dilakukan Political Insight (Polsight) pada 7 sampai 12 Mei 2024 di Kota Cimahi. Survei menggunakan metode stratified multi stage random sampling pada 400 responden sampel dengan margin of error +/- 4.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 % .
Direktur Eksekutif Polsight, Yusa Djuyandi mengatakan, klaster survei ini menjangkau 15 kelurahan yang berada di Kota Cimahi secara proporsional, berdasarkan data jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 2024.
Pengumpulan datanya, dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan input hasil menggunakan teknologi aplikasi terhadap responden yang telah terpilih secara acak.
Melalui survei ini diukur preferensi masyarakat Kota Cimahi terhadap para kandidat calon walikota Cimahi serta beberapa pandangan masyarakat tentang permasalahan Kota Cimahi.
Berdasarkan temuan pokok dan analisis survei, mayoritas responden mengeluhkan masalah ekonomi, lapangan kerja dan kesejahteraan sosial.
"Hal ini berbanding lurus dengan penilaian responden bahwa kinerja pemerintah Kota Cimahi dalam mengatasi masalah ekonomi, lapangan kerja dan kesejahteraan sosal dinilai kurang baik," ujar Yusa Djuyandi, Jumat (24/5/2024).
Kemudian, kata dia, saat diberikan pertanyaan terbuka mengenai nama calon walikota pilihan, mayoritas 65,75 persen responden masih belum menentukan nama yang akan dipilih, sementara nama terbanyak dipegang oleh Dikdik Suratno meski masih di bawah 10 persen atau 8.75 persen.
Saat diberikan pertanyaan soal latar belakang calon walikota pilihan, preferensi masyarakat memiliki kecenderungan kepada yang berlatar belakang tokoh agama dan dekat dengan masyarakat.
Masyarakat juga diberikan pertanyaan soal kemungkinan semua calon wali kota berasal dari partai politik dan hasilnya, PKS mendapat kepercayaan tertinggi sebesar 20 persen, Gerindra 12.75 persen, Golkar 8 persen, PDI-P 6.5 persen, Demokrat 4.75 persen, Nasdem 4 persen, PKB 3.5 persen sisanya partai lain yang mendapat kepercayaan kurang dari 2 persen.
"Dari angka tersebut, posisi PKS sebagai partai pengusung paslon dianggap penting karena mendapat kepercayaan yang tinggi dari masyarakat," katanya.
Terkait figur, responden diberikan beberapa daftar bakal calon walikota dan hasilnya terdapat tiga nama yang memiliki elektabilitas relatif tinggi yakni Dikdik Suratno ( 20.25 persen), Ngatiyana (18,25 persen), dan Achmad Zulkarnain (13,75 persen) menempati posisi 3 besar, di urutan ke empat ada nama Ali Hasan (13,25 persen) dan Supiyardi (9 persen) di posisi ke lima.
"Tingginya popularitas dan elektabilitas Dikdik Suratno disebabkan oleh faktor posisinya sebagai Sekretaris Daerah Kota Cimahi. Ngatiyana disebabkan oleh posisi politiknya yang merupakan mantan wali kota, sedangkan Achmad Zulkarnain sebagai Ketua DPRD kota cimahi periode 2019 - 2024," ucapnya.
Hal itu sesuai dengan survei yaitu sebanyak 33.75 persen responden memilih bakal calon wali kota dengan alasan berpengalaman dan 16.25 persenmemilih karena dekat dengan masyarakat.
Jika tidak ada isu dan dinamika politik yang berdampak luas dan signifikan mempengaruhi keterpilihan, kata dia, peta politik Pilkada pada November 2024 diprediksi akan bertarung 3 pasang kandidat.
(TIM/RED).
0 Komentar