Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Badai Matahari Ekstrem Melanda, Ini Dampaknya ke Bumi

Cahaya aurora spektakuler terjadi di beberapa belahan dunia


FRN Jakarta, - Badai matahari paling dahsyat dilaporkan terjadi dalam lebih dari 20 tahun pada Jumat (10/5/2024). Badai memicu pertunjukan cahaya langit yang spektakuler dari Tasmania hingga Inggris.

Namun, ada kekhawatiran jika badai berlanjut hingga akhir pekan, kemungkinan terjadi gangguan pada satelit dan jaringan listrik.

Badai tersebut imbas lontaran massa koronal (CME). The US National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) menjelaskan, itu adalah pelepasan plasma dan medan magnet dari matahari yang berlanjut menjadi badai geomagnetik ekstrim (G5).

1. Kemungkinan gangguan listrik dan satelit

Badai tingkat G5 ini pertama terjadi sejak badai Halloween pada Oktober 2003 yang menyebabkan pemadaman listrik di Swedia dan merusak infrastruktur listrik di Afrika Selatan. NOAA memperkirakan, badai akan terjadi dalam beberapa hari mendatang, dan mungkin hingga minggu depan.

Dilansir CBS News, fluktuasi medan magnet terkait badai geomagnetik menyebabkan induksi pada kabel panjang, termasuk saluran listrik. Arus itu berpotensi menyebabkan pemadaman listrik.

Tapi, risiko tersebut terjadi pada saluran transmisi tegangan tinggi, bukan saluran listrik yang biasa ditemukan di rumah-rumah penduduk.

"Masalah kontrol tegangan yang meluas dan masalah sistem proteksi dapat terjadi. Beberapa sistem jaringan mungkin mengalami keruntuhan total atau pemadaman listrik. Transformator mungkin mengalami kerusakan," jelas NOAA.

Selain itu, transmisi radio dan navigasi satelit juga mungkin terganggu.

2. Pertunjukan cahaya aurora spektakuler di beberapa belahan dunia

Salah satu hal yang terlihat menakjubkan dari badai matahari ekstrem ini adalah berpendarnya cahaya dramatis tirai aurora borealis di negara.

"Itu benar-benar anugerah dari cuaca luar angkasa, aurora," kata Rob Steenburgh, ilmuwan di Pusat Prediksi Cuaca Luar Angkasa NOAA, dikutip Associated Press.

Dia mengatakan pemandangan aurora terbaik mungkin bisa didapat dari kamera ponsel dibanding mata telanjang. Di media sosial, banyak orang mengunggah gambar atau rekaman aurora dari Eropa utara dan Australasia.

"Kami baru saja membangunkan anak-anak untuk menyaksikan Cahaya Utara di taman belakang! Terlihat jelas dengan mata telanjang," kata Iain Mansfield di Hertford, Inggris.

"Langit yang benar-benar seperti di alkitab di Tasmania pukul 4 pagi ini," kata fotografer Sean O' Riordan dari Tasmania, Australia.

3. Apa itu CME?

CME dapat mengandung miliaran ton plasma dan medan magnet dari atmosfer luar matahari, atau corona.

Berbeda dengan jilatan api matahari yang bergerak dengan kecepatan cahaya dan dapat mencapai Bumi sekitar delapan menit, CME bergerak dengan kecepatan lebih lambat.

Dilansir Deutsche Welle, kecepatan CME saat ini rata-rata sekitar 800 kilometer per detik. CME berasal dari gugus bintik matahari yang berukuran 16 kali lebih besar dari Bumi. Ini semua adalah bagian dari peningkatan aktivitas saat matahari mendekati puncak siklus 11 tahunannya.

CME tercepat yang mengarah ke Bumi dapat mencapai planet kita hanya dalam waktu 15-18 jam. CME yang lebih lambat mungkin memerlukan waktu beberapa hari untuk tiba.


(TIM/RED).   

Posting Komentar

0 Komentar