Jembatan Rajamandala yang menghubungkan antar Desa Raja dengan Desa Mandala
FRN BANDUNG.- Jembatan tol dan jalan tol adalah dua infrastruktur yang berbeda. Jembatan membentang di atas sungai, lembah, dan jurang.
Dengan statusnya sebagai tol, mengharuskan para pelintas harus membayar.
Namun, jembatan tol ini bisa dilintasi mulai dari kendaraan roda dua alias sepeda motor.
Ternyata, jembatan tol pertama di Indonesia ada di Bandung tepatnya Kabupaten Bandung Barat yang menghubungkannya dengan Cianjur.
Ternyata, jembatan tol pertama di Indonesia ada di Bandung tepatnya Kabupaten Bandung Barat yang menghubungkannya dengan Cianjur.
Penyambung jalan ini telah dibangun sejak tahun 1972 dan beroperasi pada tahun 1979 setelah diresmikan oleh Presiden Soeharto.
Peresmian tersebut berbarengan dengan Jalan Tol Jagorawi sebagai jalan tol pertama di Indonesia.
Namun, seiring berjalannya waktu status penetapannya sebagai jembatan tol menjadi berubah sebagai non tol.
Lantas, mengapa hal itu bisa terjadi?
Dikutip dari beberapa sumber, jembatan tol pertama di Indonesia adalah Jembatan Rajamandala yang menghubungkan antar Desa Raja dengan Desa Mandala.
Jembatan tol ini telah ada sejak masa pemerintahan Presiden Soeharto, dan hingga kini bangunannya masih berdiri kokoh.
Peresmian tersebut berbarengan dengan Jalan Tol Jagorawi sebagai jalan tol pertama di Indonesia.
Namun, seiring berjalannya waktu status penetapannya sebagai jembatan tol menjadi berubah sebagai non tol.
Lantas, mengapa hal itu bisa terjadi?
Dikutip dari beberapa sumber, jembatan tol pertama di Indonesia adalah Jembatan Rajamandala yang menghubungkan antar Desa Raja dengan Desa Mandala.
Jembatan tol ini telah ada sejak masa pemerintahan Presiden Soeharto, dan hingga kini bangunannya masih berdiri kokoh.
Jembatan ini yaitu Jembatan Rajamandala atau yang kerap disebut sebagai 'Tol Gope'. Mengingat para pelintas kendaraan roda empat atau lebih dikenakan tarif Rp100, sedangkan untuk kendaraan roda dua hanya Rp50 saja.
Namun, seiring berjalannya waktu dan terbitnya Keppres Nomor 37 Tahun 2003, jembatan tersebut berubah status menjadi non tol alias gratis.
Hal itu ditetapkan di Jakarta pada 10 Juni 2003 oleh Presiden Megawati Soekarnoputri. Perubahan tersebut berbarengan dengan Jembatan Tol Mojokerto.
Hingga pada akhirnya menjadi jembatan umum tanpa tol alias gratis.
Jembatan yang membentang di atas Sungai Citarum ini memiliki panjang mencapai 222 meter dengan ketinggian 80 hingga 90 meter.
Demikian informasi terkait Jembatan Rajamandala yang menjadi jembatan tol pertama, menghubungkan antar Kabupaten Bandung Barat dengan Cianjur.
Namun, seiring berjalannya waktu dan terbitnya Keppres Nomor 37 Tahun 2003, jembatan tersebut berubah status menjadi non tol alias gratis.
Hal itu ditetapkan di Jakarta pada 10 Juni 2003 oleh Presiden Megawati Soekarnoputri. Perubahan tersebut berbarengan dengan Jembatan Tol Mojokerto.
Hingga pada akhirnya menjadi jembatan umum tanpa tol alias gratis.
Jembatan yang membentang di atas Sungai Citarum ini memiliki panjang mencapai 222 meter dengan ketinggian 80 hingga 90 meter.
Demikian informasi terkait Jembatan Rajamandala yang menjadi jembatan tol pertama, menghubungkan antar Kabupaten Bandung Barat dengan Cianjur.
(AS).
0 Komentar