OLAH TKP: Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Komarudin bersama Kapolres Probolinggo Kota AKBP Wadi Sa’bani dan jajaran melakukan olah TKP di lokasi kecelakaan moge, Senin (29/4) siang di Jalan Raya Pantura.
FRN SUMBERASIH, – Sehari setelah kecelakaan yang melibatkan tiga moge, Ditlantas Polda Jatim turun ke lokasi kecelakaan untuk melakukan olah TKP. Dari sana diketahui, moge milik korban dr Abdul Aziz, SP. OP ternyata tidak terdaftar di ERI (electronic registration and identification).
Kepastian itu disampaikan Dirlantas Polda Jawa Timur (Jatim) Kombes Pol Komarudin saat melakukan olah TKP. Menurutnya, pihaknya sudah mengecek tanda nomor kendaraan bermotor (TNKB) di ERI.
Ternyata TNKB moge dengan merk Harley Davidson itu tidak terdaftar. Walaupun faktanya di lapangan, moge ini ada nopolnya. Yaitu, B 6363 ZN.
“Untuk TNKB tidak terdaftar. Juga untuk nomor kerangka dan nomor mesin tidak teridentifikasi,” katanya.
Mode itu sendiri dikendarai oleh korban Aziz dan istrinya, yaitu dr. Erysha Kartika A. Azis sendiri merupakan dokter yang bertugas di RSUD Grati. Dia tercatat sebagai warga Surabaya.
Olah TKP sendiri dilakukan bersama Satlantas Polres Probolinggo Kota dan disampingi Kapolres Probolinggo Kota AKBP Wadi Sa’bani.
Selama sekitar 30 menit oleh TKP dilakukan di Jalan Raya Pantura, Desa Banjarsari, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo.
Tim yang datang kemudian mencari kronologi kejadian. Terutama titik terjadinya kecelakaan atau tabrakan.
Menurut Dirlantas, kecelakaan itu melibatkan empat kendaraan. Yaitu, tiga moge dan sebuah mobil Inova.
Titik tabrak empat kendaraan itu berada di jalur utara atau dari arah Barat ke Timur.
Tim yang datang kemudian mencari kronologi kejadian. Terutama titik terjadinya kecelakaan atau tabrakan.
Menurut Dirlantas, kecelakaan itu melibatkan empat kendaraan. Yaitu, tiga moge dan sebuah mobil Inova.
Titik tabrak empat kendaraan itu berada di jalur utara atau dari arah Barat ke Timur.
Kemudian, moge korban mengalami pergeseran cukup jauh dari titik tabrak pertama dengan posisi akhir moge berada. Yaitu, sekitar 38 meter.
“Hal ini menunjukkan kemungkinan bahwa kendaraan (moge korban, red) melaju dengan kecepakatan tinggi.
“Hal ini menunjukkan kemungkinan bahwa kendaraan (moge korban, red) melaju dengan kecepakatan tinggi.
Namun untuk memastikan, kami terus mendalami penyebab dari kecelakaan tersebut,” katanya.
Saat ini menurutnya, pihaknya sudah mengumpulkan informasi dari sejumlah saksi di lokasi kejadian.
Saat ini menurutnya, pihaknya sudah mengumpulkan informasi dari sejumlah saksi di lokasi kejadian.
Berdasarkan informasi saksi diketahui, penyebab kecelakaan karena korban kaget saat ada sebuah sepeda motor menyebrang ke utara.
Dikatakan Dirlantas, hal itu memungkinkan terjadi. Sebab, di sekitar TKP memang ada jalan menuju utara ke perkampungan yang melewati rel kereta api.
“Namun, apa keterkaitan antara motor dengan kecelakaan ini, masih terus kami dalami,” katanya.
Diketahui sebelumnya, kecelakaan dengan melibatkan tiga moge dan sebuah mobil Toyota Inova terjadi di Jalan Raya Pantura, Banjarsari, Kecamatan Sumberasih, Minggu (28/4) sore.
Dikatakan Dirlantas, hal itu memungkinkan terjadi. Sebab, di sekitar TKP memang ada jalan menuju utara ke perkampungan yang melewati rel kereta api.
“Namun, apa keterkaitan antara motor dengan kecelakaan ini, masih terus kami dalami,” katanya.
Diketahui sebelumnya, kecelakaan dengan melibatkan tiga moge dan sebuah mobil Toyota Inova terjadi di Jalan Raya Pantura, Banjarsari, Kecamatan Sumberasih, Minggu (28/4) sore.
Dua korban meninggal dunia. Yaitu, suami istri asal Surabaya dan sama-sama menjadi dokter di RSUD Grati. Keduanya yaitu dr. Abdul Aziz, SP. OT, 34, dan dr. Erysha Kartika A, 31. (mg2/hn)
(TIM/RED).
(TIM/RED).
0 Komentar