Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Pilkada Kota Cimahi, Pilihlah Pemimpin yang Tidak Berpotensi Ditangkap KPK


FRN CIMAHI, - Memanasnya suhu politik jelang Pilkada Kota Cimahi 2024 ditanggapi sejumlah tokoh dan pengamat politik. Berbagai isu terhadap para kontestan mulai bertebaran di sejumlah media online, media cetak maupun media sosial.

Menyikapi hal tersebut, tokoh masyarakat, pengamat politik juga mantan anggota DPRD Kota Cimahi, Kanda Kurniawan menyambut positif dengan munculnya kehadiran sejumlah tokoh yang berniat maju dalam kontestasi Pilkada Kota Cimahi baik dari internal Partai maupun dari luar partai.

Menurutnya, edukasi politik bagi masyarakat kota Cimahi sangat dibutuhkan agar memahami, mendengar bahkan melihat langsung bagaimana sepak terjang atau track record Bacalon Walikota Cimahi bisa diperoleh secara matang oleh masyarakat Kota Cimahi.

“Menarik, Pilkada Kota Cimahi mulai terdengar hiruk pikuknya dengan munculnya sejumlah tokoh yang akan maju dalam kontestasi politik di Pilkada Kota Cimahi. Peran media seperti media online, cetak maupun elektronik sangat dibutuhkan guna memberikan edukasi politik kepada masyarakat,” ujar Kanda saat diwawancarai Limawaktu Radio Streaming secara on air, Kamis malam, 30 Mei 2024.

Kanda menuturkan, munculnya sejumlah nama Bacalon Walikota Cimahi menginterpretasikan bagaimana membangun Kota Cimahi yang lebih baik, lebih maju san berintegritas tinggi..

“Kita ketahui, kontestan Bacalon Walikota Cimahi ada dari mantan Walikota, Pejabat ASN, kemudian dari kader partai juga dari kalangan pengusaha dan tokoh pemuda atau siapapun sah-sah saja. Saya sebagai masyarakat Kota Cimahi yang memiliki hak pilih pada prinsipnya berpesan hanya satu yaitu tidak berpotensi ditangkap KPK. Artinya dengan pengalaman buruk tiga kali berakhir di tangan KPK jangan sampai Walikota nanti justru akan menjadi Kwatrik,” tutur Kanda.

Saat ditanya munculnya dua nama potensial berdasarkan rilis hasil survei lembaga independen yang menyebutkan ada dua tokoh yang memiliki elektabilitas tinggi yaitu Dikdik S. Nugrahawan dan Ngatiyana, Kanda menyebutkan silahkan saja menilai para kandidat asalkan hasil yang diumumkan bisa dipertanggungjawabkan dan dipercaya publik.


“Tentu saja untuk hasil survei merupakan bagian penting bagi kandidat, juga menjadi referensi bagaimana menjalankan strategi pemenangan, asalkan lembaga tersebut bisa menyajikan data dan informasinya secara lengkap, jelas berapa samplingnya, dimana saja mereka melakukan survei kemudian apa saja yang menjadi dasar sebuah penilaian elektabilitas para kandidat,” tegasnya.

Disinggung beredarnya alat peraga seperti baliho atau spanduk salah satu Bacalon dari ASN yang masih menjabat, Kanda mengimbau agar masyarakat memahami regulasi yang mengatur tentang Pilkada.

“Meskipun yang bersangkutan (Bacalon. Res) tidak memberi instruksi, atau bentuknya inisiatif para relawan alangkah baiknya diberikan pemahaman. Apalagi Bacalon dari seorang ASN aktif, dibutuhkan Netralitas dan Integritas yang tinggi menjaga pesta demokrasi berjalan dengan baik. Tadi disinggung Netralitas ASN saya analogikan ibarat aurat yang harus dijaga,” katanya.


Hal lain yang dibahas dalam talk show on air tersebut adalah munculnya vidio statement salah seorang Bacalon Walikota Cimahi Adithia Yudistira yang menyebutkan jika Kota Cimahi lahir secara kebetulan dan masyarakatnya menjadi korban sebuah regulasi.

“Saya kira ada sudut pandang yang berbeda, saya kira apa yang disampaikan saudara Adithia memiliki makna yang mendalam ketika Kota Cimahi dengan kepadatan penduduk dan keterbatasan wilayahnya menjadi sebuah tantangan dan pemikirannya saat menjadi Walikota nanti. Justru statement Bacalon saudara Adithia Yudistira ini memiliki visi dan misi yang lebih visioner. 

Terlepas Vidio statement tersebut tidak terlalu panjang atau mungkin tidak lengkap. Menurut saya ini salah satu bentuk gagasan sangat visioner. Melalui sarana media radio atau media online lainnya alangkah baiknya dibuat satu forum diskusi antar Bacalon Walikota Cimahi agar lebih jelas dan dipahami masyarakat Kota Cimahi,” jelas Kanda.

Diujung wawancara, Kanda kembali menegaskan jika Pilkada Kota Cimahi harapannya adalah menghadirkan pemimpin yang berintegritas tinggi.

“Terakhir, saya kembali menegaskan kepada para calon pemimpin Kota Cimahi ini mari kita bangun Kota Cimahi ini lebih baik lagi, membangun dengan hati dan nurani, pengalaman tiga kali berujung di meja hijau jangan sampai kembali terulang. Jadi, pilihlah pemimpin yang tidak berpotensi berurusan dengan KPK.” Katanya.


(TIM/RED).

Posting Komentar

0 Komentar