Sekda Kota Cimahi H Dikdik Suratno Nugrahawan saat diberikan cindera mata dari Ketua Forum Pelaku Jasa Kontruksi, Taufik Hembi di Hotel Sari Ater Kamboti
FRN Bandung, - Sekretaris Daerah Kota Cimahi, membuka acara Seminar dan Silaturahmi Forum Pelaku Jasa Kontruksi (FPJK) dengan tema, Bangkit Bersama Pelaku Kontruksi di Era digital Menuju Cimahi Campernik. Acara digelar di Hotel Sari Ater Kamboti Bandung, Rabu (26/6/2024).
Dalam pembukaan acara seminar tersebut, Dikdik merasa bangga digelarnya FPJK, yang jadi mitra kerja Pemerintahan Kota Cimahi.
“Digelarnya seminar ini merupakan hal yang sangat baik, dan pemerintah kota Cimahi sangat mengapresiasi, dengan adanya kegiatan yang diinisiasi oleh Forum Pelaku Jasa Kontruksi ini,” terang Dikdik.
Bahkan harapan Dikdik, kegiatan seperti ini, dapat terus dilakukan,
“Diantara lain bagaimana dapat mendorong para Jasa Kontruksi di Kota Cimahi dapat berkembang lebih baik, dan Profesional di Kota Cimahi,” tandas Dikdik. atau Bintek yang luar biasa,
Hal yang sama diungkapkan oleh Anggota DPRD Kota Cimahi dari Komisi III, H Enang Sahri Lukmansyah yang hadir dalam acara tersebut menjelaskan,
“Acara ini sangat bagus dari inisiatif nya para pelaku usaha, dalam bidang kontruksi, yang mengadakan saresehan atau Bintek, untuk lebih mengetahui dan berkembangnya para pelaku usaha kontruksi dalam bidang digitalisasi yang modern,” terang Enang.
Itupun diakui oleh Enang, bahwa para pelaku kontruksi yang bekerjasama dengan Pemerintah Kota Cimahi, ada beberapa klasifikasi nya.
“Ada beberapa kelompok, yang betul-betul para pengusaha itu kontruksi yang menguasai secara keseluruhan,” jelasnya.
Diterangkan oleh Enang, bahwa selama ini para pengusaha jasa kontruksi terbagi dalam beberapa kelompok, seperti kelompok yang menguasai penuh dalam bidangnya, ada kelompok yang hanya setengah-setengah dan ada juga kelompok yang hanya mencari sisa dari usaha itu sendiri.
“Katakanlah hanya rental seperti mengambil proyek, tapi diberikan kepada orang lain, misalkan hanya mengambil keuntungan saja sebesar 5% atau 10% hal seperti itu yang tidak boleh terjadi, mereka seharusnya begitu mendapatkan, langsung kerjakan sendiri,” tandas Enang.
Ditambahkan oleh Enang, dengan adanya seminar para Pengusaha Jasa Kontruksi ini, kedepannya akan memberikan wawasan, memiliki ilmu yang bertambah dari bidang kontruksi.
“Kedepannya akan memberikan wawasan yang mumpuni terhadap kontrak kerja dalam bidang tender, dan harus dilakukan dengan beberapa tahapan, apalagi dalam digitalisasi saat ini,” ujarnya.
Hal yang sama diungkapkan oleh Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Cimahi Asep Maryadi, menurut Asep, dengan adanya seminar Forum Pelaku Jasa Kontruksi dengan tema Bangkit Bersama Pelaku Kontruksi di Era digital Menuju Cimahi Campernik., ini, harus dilakukan secara terus menerus.
“Karena acara ini sangat bagus sekali, dan harus dilakukan secara terus menerus, sebab posisinya sangat ringan, sebuah diskusi, kemudian silaturahmi antar pengusaha jasa kontruksi, di Kota Cimahi,” ucap Asep.
Salah satunya adalah, lanjut Asep, yaitu di era digital dan era persaingan,
“Persaingan itu sesuatu hal yang tidak boleh yang menjadi sesuatu hal yang ditakuti, dibenci atau yang dihindari,” terangnya.
Karena lanjut Asep, bahwa dengan adanya persaingan itu dalan usaha, bahwa kita akan menjadi lebih profesional.
“Dimana mau tidak mau seorang pengusaha jasa kontruksi akan saling mengenal, apabila terjadi sesuatu hal dilapangan pun akan lebih mudah menyelesaikannya,” ujar Asep.
Jadi Asep merasa yakin, bahwa kedepannya, dengan adanya Forum Pelaku Jasa Usaha kontruksi menggelar acara seminar tersebut, merupakan suatu terobosan yang sangat luar biasa di Cimahi.
“Efeknya semua kembali kepada kualitas pekerjaan yang akan lebih bagus, ke kualitas orangnyapun SDM-nya akan lebih bagus, bahkan kepada Nyapun, selaku pemberi pekerjaan akan lebihudah memilah-milah, mana pengusaha yang profesional dan mana pengusaha yang belum menuju kearah profesional, dan efeknya kepada pemerintahan Kota Cimahi, hasil dalam pembangunannya akan lebih bagus,” tanggap Asep.
Begitu pula yang disampaikan oleh Ketua Forum Pelaku Jasa Kontruksi Kota Cimahi, Taufik Hembi, yang aktif juga di Himpunan Ahli Kontruksi Indonesia, dan anggota Persatuan Insinyur Indonesia (PII) menjelaskan, digelarnya acara tersebut tujuannya adalah sebagai bagian transparansi masalah barang dan jasa.
“Posisinya tetap kita harus merespon bagaimana pengusaha daerah, bisa menyesuaikan regulasi yang ada di Pusat,” papar Taufik.
Yang jelas kata Taufik, pada intinya sebagai jasa kontruksi harus dapat menyikapi, agar keberlangsungan usaha dalam kesempatan mendapatkan pekerjaan,
“Baik dilingkungan Kota dimana dia tinggal, dia mana berusaha, supaya tetap di menjalankan roda ekonomi di wilayah nya itu sendiri,” jelasnya.
Dalam kerjasama antara Pemerintah Kota Cimahi dengan Forum Pelaku Jasa Kontruksi Kota Cimahi, menurut Taufik, karena Forum Pelaku Jasa Kontruksi ini di Cimahi adalah sebagai lintas asosiasi.
“Bagaimana penafsiran daripada regulasi, tidak berbeda-beda, kita tidak menginginkan, seperti tiang listrik berdiri sendiri, tapi kami menginginkan itu suatu Piramida, bagaimana menafsirkan undang-undang ini, kebutuhan atau persyaratan daripada kita punya badan usaha, itu harus terpenuhi, intinya seperti itu,” terang Taufik.
Diakui oleh Taufik, bahwa hari ini merupakan sebagai tahun terakhir, dari masa transisi, bagaimana sertifikasi badan usaha oleh Lembaga Pengembangan Jasa Kontruksi (LPJK)
“Bagaimana dulu sertifikasi Badan Usaha diurus oleh LPJK, tapi sekarang sudah melalui Badan yang masing-masing Asosiasi itu berubah bentuk menjadi Perseroan Terbatas (PT),” ungkap Dia.
Jadi dari masing-masing sertifikasi suatu badan usaha yang berubah bentuk dari masing-masing Asosiasi,yaitu menjadi PT, Lembaga Sertifikasi Badan Usaha (LSBU).
“Misalnya ada rekan kami di Gapensi, itu badan usahanya PT LSBU Gapensi, sedangkan kami di Gapeksindo juga seperti itu, PT LSBU Gapeksindo,” bebernya.
Hal itu semua, menurut Taufik harus terlepas dari LPJK, sedangkan sekarang semua berinduknya ke Kementerian PUPR.
“Terutama untuk jasa kontruksi, dan untuk yang lainnya semacam Akli itu sudah terpisah lagi, yang menginduk ke Kementrian ESDM,” tutupnya.
(Bagdja)
0 Komentar