RIN Cimahi, - Terdapat beberapa alasan terkait fenomena politisi berpindah partai politik diantaranya untuk memperbesar peluang kemenangan dalam mengikuti pemilihan anggota legislatif, Pilkada, Pilpres atau lainnya sehingga partai yang berpotensi lolos ambang batas parlemen pun menjadi incaran.
Meski demikian, sejumlah politisi tersebut mengklaim bahwa berpindahnya itu tidak didasarkan pada pertimbangan elektoral semata, tetapi juga rekam jejak kinerja dan kesamaan ideologis dalam menyikapi isu-isu terkini.
Kepindahan para politisi tidak hanya di tingkat pusat tetapi juga di daerah, fenomena ini selalu terjadi di setiap menjelang pemilu. Salah satu penyebab dari munculnya fenomena tersebut adalah berlandaskan padai ideologi partai yang kurang berkenan sehingga partai-partai ada sulit untuk dibedakan dari sudut pandang ideologi.
Menjelang Pilkada 2024, muncul fenomena pindah partai oleh sejumlah politisi di beberapa partai politik. Salah satu politisi yang banyak mendapat sorotan adalah “meloncatnya”, Nurdin Hidayat dari Partai Hanura ke Partai Golkar. Belum lama sejak keluar dari Partai Hanura, ketua forum Ormas/LSM kota Cimahi tersebut sudah menentukan pilihannya.
kepindahannya memberikan gambaran tentang adanya perbedaan yang signifikan antara berada di Partai Hanura dengan di partai lain. Nurdin menjelaskan Ideologi merupakan hal yang sangat penting untuk dibangun partai politik demi untuk menunjukkan arah dari perjuangan partai.
Ideologi partai merupakan simbol perjuangan partai, alat pemersatu bagi partai dan juga merupakan pembeda antara satu partai dengan partai lain yang tidak hanya dalam konteks simbolik bendera, warna tetapi sebagai landasan dalam menyuarakan aspirasi politik masyarakat.
"Ideologi parpol tidak hanya sekedar berbeda ideologi seperti yang tercantum di AD/ART masing-masing partai tetapi nuansa perbedaan ideologi tersebut terlihat di dalam perdebatan-perdebatan di parlemen dalam merumuskan undang-undang yang akan menjadi landasan kebijakan Negara. Setiap partai mengajukan ide dan berdebat berdasarkan ideologi yang dianut oleh partai," ujarnya.
Ketua Gibas Kota Cimahi itu lanjut memaparkan politisi partai antara yang satu dan yang lain sangat mudah dibedakan dari ideologinya karena begitu melekat pada perjuangan politisi partai. Golkar menurutnya merupakan partai nasionalis yang dalam perjuangannya memperjuangkan garis nasionalis yang membawa ide-ide pembangunan dan memperjuangkan gagasan dan ide-ide kedalam program yang nyata.
Nurdin yang saat ini menjabat sebagai ketua Bapilu partai Hanura memilih untuk pindah ke Partai Golkar karena merasa selama ini sering mendapatkan bayang-bayang terhadap loyalitas orang tuanya yang merupakan kader partai Golkar sehingga pada akhirnya secara frontal langsung menjawab gerak pikirannya melakukan tindakan membuat sikap untuk memilih partai Golkar.
"Iya, ini hasil dari perenungan panjang Saya setelah dibayangi dengan berbagai pemikiran yang berkaitan tentang ideologi pada peta perpolitikan," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (29/07/2024).
Dia bercerita, jika dirinya dan orang tuanya adalah produk politik dari partai Golkar. Dan, pada momen 2024 disaat menjelang Pilkada kota Cimahi langsung mengundurkan diri dari jajaran kepengurusan dan keanggotaan partai Hanura serta segera berlabuh menuju partai dambaannya.
"Saya sebagai pengurus dan anggota Hanura kota Cimahi karena dengan semangat ingin berkontribusi dalam pemerintahan atau birokrasi mengundurkan diri dan pindah ke partai Golkar," ucapnya.
Selain faktor fanatisme, Nurdin mengatakan ia ingin berbuat sesuatu bagi Kota Cimahi termasuk turut melakukan pemetaan terkait program-program prioritas yang harus dikerjakan.
"Ya, mengingat orang tua saya sudah meninggal dan berniat hendak meneruskan perjuangannya, Saya langsung mengimplementasikan itu dengan mendatangi kantor DPD Golkar kota Cimahi pada jam 9 : 30 dan Alhamdulillah langsung diterima oleh Bang Ari secara langsung," jelasnya.
Tidak hanya dirinya, lanjut Nurdin semua pengurus mulai dari PAC hingga DPC Cimahi Tengah pun turut serta mengundurkan diri mengikuti jejaknya melakukan perpindahan menuju ke partai Golkar, partai yang selama ini ia idam-idamkan.
"Oleh karena itu Saya berharap dengan pindah ke partai Golkar akan menjadi suatu hal positif bagi internal partai Karena dipastikan Saya semakin bersemangat untuk ikut menjadi bagian dari mesin partai dalam menjalankan pelaksanaan sebagaimana yang telah tertuang dalam kebijakan-kebijakannya," tutup Nurdin
(Yusuf)
0 Komentar