FRN Cimahi, - Cimahi, 12 Agustus 2024 – Yosep yusdiana (pengamat sosial dan budaya) direktur exsekutif 'Ngaso ( ngaji sosial) Institut Bandung' menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya keterlibatan budaya dalam proses Pemilu dan Pilkada di Indonesia.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (12/8/2024), Yosep yusdiana menegaskan bahwa untuk menciptakan demokrasi yang sehat dan berintegritas, penting bagi semua pihak untuk memahami dan menembus kekuatan komunitas, lingkungan, dan budaya masyarakat.
"Secara makro, kita harus mencoba memahami bahwa dalam pemilu dan pemilihan, kita harus mampu menembus kekuatan komunitas masyarakat, lingkungan, dan budaya.
Hal ini sangat penting karena kebudayaan masyarakat harus kita pahami secara mendalam," ujar Yosep yusdiana . Ia juga menekankan bahwa kekuatan budaya yang ada dalam masyarakat seringkali masih terikat pada tradisi, yang menjadikannya vital untuk terus dilibatkan dalam proses pengawasan Pemilu.
Yosep yusdiana berharap bahwa dengan sosialisasi dan partisipasi aktif, masyarakat yang memiliki akar budaya kuat dapat terlibat dalam pengawasan Pemilu, tidak hanya dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Cimahi, tetapi juga dalam upaya pencegahan pelanggaran Pemilu. "Budaya bukan hanya tentang kesenian, tetapi melibatkan seluruh masyarakat sebagai pengawas.
Kebijakan ke depan harus mampu menyentuh kehidupan budaya masyarakat kita, dengan politik anggaran yang memperhatikan kebudayaan sebagai bagian integral dari ekonomi dan politik," tambahnya.
Lebih lanjut, Yosep yusdiana menyoroti peran Bawaslu yang menurutnya layak mendapatkan dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat. Namun, ia juga mengkritik beberapa hambatan yang dihadapi Bawaslu, terutama dalam upaya pencegahan pelanggaran Pemilu yang semakin canggih seiring perkembangan teknologi.
"Pelanggaran Pemilu dan pemilihan kita semakin mengandalkan teknologi, sementara pengawasan oleh Bawaslu belum sepenuhnya mengikuti perkembangan tersebut. Ini menjadi tantangan yang harus segera diatasi," jelasnya.
Pernyataan ini diharapkan dapat memicu kesadaran dan partisipasi lebih besar dari masyarakat dalam pengawasan Pemilu, serta mendorong Bawaslu untuk terus beradaptasi dengan kemajuan teknologi dalam menjalankan tugasnya.
(Red).
0 Komentar