Jepang Keluarkan Peringatan Tsunami Setinggi 30 Cm.
FRN Jakarta, - Badan Meteorologi Jepang keluarkan peringatan tsunami setinggi 0,3 meter atau 30 Cm di Pulau Yonaguni. Tak setinggi tsunami lainnya, apa beda tsunami ini dengan ombak biasa?
Sebelumnya, tsunami ini merupakan imbas dari Gempa Taiwan berkekuatan magnitudo 7,5. Berpusat di Kota Hualien, gempa ini disebut gempa terkuat.
"Gempa bumi di Taiwan terkuat dalam 25 tahun," kata pejabat seismologi Taipei dilansir AFP, Rabu (3/4/2024).
Akibat gempa ini, peringatan tsunami telah dikeluarkan untuk wilayah pesisir wilayah Miyakojima dan Yaeyama di barat daya Jepang dan pulau utama Okinawa, keduanya berada di Prefektur Okinawa.
Para pejabat meminta masyarakat di daerah tersebut untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi atau tempat yang aman sesegera mungkin.
"Tsunami setinggi 30 cm mencapai Pulau Yonaguni pada pukul 09:18 (0018 GMT)," kata JMA atau Badan Meteorologi Jepang, dilansir Reuters.
Disebut tak 'setinggi' tsunami lainnya, mengapa tsunami 30 Cm di Jepang disebut tsunami dan apa bedanya dengan ombak biasa?
Beda Tsunami dengan Ombak Biasa Secara Kasatmata
Meski 'hanya' setinggi 30 Cm, tsunami dan ombak biasa dibedakan atas bentuknya. Ombak yang biasa kita lihat di pantai akan terlihat seperti serangkaian gelombang dengan panjang yang berbeda. Berbeda dengan tsunami yang terlihat besar, panjang, dan jalan yang merata.
"Kalau yang pantai biasanya putus. Tapi kalau ombak tsunami yang besar, panjang, dan jalannya rata. Lalu di belakangnya sama," ujar Tiar Prasetya selaku Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami.
Beda Penyebab dengan Gelombang Pasang
Tsunami pun berbeda dengan gelombang pasang. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, menjelaskan jika gelombang pasang biasanya terjadi secara pelan-pelan dan disertai cuaca ekstrem.
"Angin kencang, gelombang tinggi dan sebagainya. (Gelombang pasang) tidak terjadi seketika, tapi secara pelan. Tapi kalau tsunami, terjadi tadi malam itu, terjadi tiba-tiba," jelasnya.
Sementara tsunami yang disebabkan gempa tektonik, biasanya disertai dengan gempa yang besar. Setelah surutnya air laut, lalu terjadi tsunami.
(AS).
0 Komentar