Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Braga Bebas Kendaraan, Pengusaha Kuliner Curhat Tamunya Menurun


FRN Bandung, - Setiap akhir pekan, kawasan Braga diujicoba bebas kendaraan. Ujicoba ini pun disambut antusiasme warga maupun wisatawan karena bisa bebas berlalu-lalang di jalanan legendaris di Kota Bandung tersebut.

Meski sifatnya baru sebatas ujicoba, ada dua sisi yang dirasakan saat Braga Bebas Kendaraan ini digelar. Dari sudut pandang masyarakat hingga wisatawan, mereka jadi bisa merasakan keintiman suasana Kota Bandung, sementara sisi berbeda nampaknya dirasakan beberapa pengusaha kuliner di sana.

Salah satunya diutarakan Gishyera Ratu Awani (19), seorang barista kafe di kawasan Braga. Ia mengatakan, semenjak ujicoba Braga Bebas Kendaraan dimulai, dampak yang dirasakan adalah menurunnya kunjungan ke tempat usahanya.

Padahal biasanya, di setiap akhir pekan, tempat-tempat usaha kuliner di Kawasan Braga tak pernah luput dari keramaian, termasuk kafe tempatnya bekerja. Tapi sekarang, ia merasakan penurunan pengunjung bertepatan saat Braga Bebas Kendaraan diuji coba.

"Biasanya kan kita di weekend cukup ramai. Cuman kayaknya, sekarang ini orang-orang masih bingung karena beranggapan ini jalannya ditutup total atau gimana. Akhirnya banyak yang belum tahu kalau jalannya hanya ditutup buat kendaraan, kalau buat pejalan kakinya enggak," kata perempuan yang akrab disapa Shyera tersebut saat berbincang dengan detikJabar, Sabtu (4/5/2024).

Shyera juga ikut menyinggung lahan parkir yang kini berpindah lokasi cukup jauh saat ujicoba Braga Bebas Kendaraan dilaksanakan. Biasanya, ia yang sehari-hari membawa kendaraan pribadi, cukup meletakkan di depan kafe. Tapi kini, Shyera mengaku harus mencari lokasi parkir yang lumayan jauh dari tempatnya bekerja.

"Karena aku sendiri bawa kendaraan pribadi, jadi cukup merasakan. Apalagi sebelumnya dimudahkan kalau parkirnya dekat, kan tinggal di depan kafe langsung kalau mau parkir. Tapi karena sekarang ada penutupan jalan, jadi harus cari alternatif parkirnya dimana, dan lumayan jauh juga harus jalan, terus terbatas," ucapnya.

"Yang tadinya di Jalan Braga ini dari ujung sampai ujung parkiranya ada, sekarang ada pembatasan, ruang parkirnya jadi cukup jauh. Jadi harus muter lagi, dan kalau ada keperluan mendadak kan jadi cukup repot ke kitanya. Jadi memang cukup memberatkan lah yang saya rasakan," ungkapnya menambahkan.

Kondisi yang Shyera rasakan itu juga bisa menjadi faktor menurunkan kunjungan ke kafe tempatnya bekerja. Sebab sebelumnya, pengunjung yang datang ke sana tidak perlu repot-repot mencari lahan parkir karena sudah tersedia di depan kafe tempat kerja Shyera.

"Karena aku rasa target pasar di sini juga orangnya enggak menentu yah, gimana orang yang lewat dan orangnya terus baru, enggak sama itu-itu aja. Jadi karena tadinya di sini aktif parkiran di pinggir jalan, orang yang mau mampir juga enggak perlu bingung mereka mau di mana berhentinya. Makanya, kita kepenginnya lebih dibuka lagi jalan ini, supaya bisa membuka target pasarnya lebih luas," katanya.

Terlepas dari hal itu, Shyera mengaku mendukung pelaksanaan Braga Bebas Kendaraan. Tapi, ia menaruh harapan kepada Pemkot Bandung supaya gagasan ini bisa menguntungkan semua pihak, termasuk para pelaku usaha di Kawasan Braga.

"Harapan saya sebenarnya dengan adanya perubahan ini, ada baiknya juga. Pertama lebih terawat ke jalannya yang harusnya untuk pejalan kaki, ditambah orang-orang di sini dan dari luar bisa menikmati Kota Bandung lagi," tuturnya.

"Tapi di sisi lain kita juga pengen bisa ngimbangin, apa sih solusinya buat pedagang atau orang yang tadinya punya fasilitas tertentu saat jalan ini aktif dan sekarang ditutup. Harapannya enggak berubah drastis banget, kerasa banget soalnya. Semoga ada solusi, biar bisa imbang untuk semuanya," ucap Shyera.

Merespons hal itu, Pj Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono mengatakan bahwa ujicoba Braga Bebas Kendaraan akan terus dievaluasi. Ia menekankan, ujicoba itu dilakukan supaya warga maupun wisatawan yang datang bisa merasa lebih nyaman menikmati suasana Kota Kembang.

"Kita mengosongkan Jalan Braga ini, kita akan evaluasi sehabis acara ini bersama jajaran forkopimda dan jajaran pemerintah kota, juga perwakilan dari masyarakat kita evaluasi, kekurangannya ada di mana. Yang jelas, saya pikir ini bisa menjadi kekuatan untuk siapapun nyaman bisa berinteraksi di Jalan Braga," pungkasnya. Kutip artikel dari detikTravel. 



(TIM/RED).   

Posting Komentar

0 Komentar