FRN Cimahi, – Polemik makin memanas, dari ucapan Aditya Yudistira dalam acara Kampanye, Cimahi Otonom karena Korban regulasi dan tidak memiliki wilayah yang jelas, Rabu (29/5/2024).Kini muncul kembali dari tokoh penggagas, dan pembentukan, peningkatan status Kotip Cimahi menjadi Kota Otonom Saeful Handi Rusna, Aditya bila tidak paham sejarah Kota Cimahi jadi otonom.
“Dari saudara Adity kalau anda tidak paham tentang terbentuknya Kota Cimahi dan otonomi daerah jangan asal bunyi (Asbun) saja, Anda tidak layak jadi walkot Cimahi, bagaimana anda mau jadi Walikota ? anda sendiri tidak faham otonomi daerah, lantas apa tujuan anda mencalonkan? sudahi Cimahi,” tegas Saeful geram.
Karena Cimahi lahir bukan secara kebetulan, tapi Cimahi lahir karena UUD 22 /tahun 1999 Tentang Otonomi Daerah.
“Yang isinya desentralisasi kotif akan dihapus, dan apabila memenuhi sarat sesuai yang diatur, maka Kotif bisa ditingkatkan menjadi Kota otonom,” ungkapnya.
Karena dari kaitan dengan Kotif Cimahi menjadi Kota otonom, semua karena hasil perjuangan masyarakat Cimahi melalui beberapa LSM yg tergabung dalam Sekber CO.
“Jadi anda jangan sembarangan ngomong Kota Cimahi lahir karena Kebetulan, anda tidak menghargai perjuangan masyarakat Cimahi dan tidak layak mencalonkan walkot Cimahi, masyarakat Cimahi menolak keras,” tegas Saeful.
Seperti yang diungkapkan oleh Aditya dalam beberapa potongan videonya bahwa Cimahi merupakan Korban regulasi,
“Cimahi korban regulasi, apa yang anda katakan merupakan kebodohan karena ketidak mampuan berpikir rasional,
Perlu diketahui bahwa proses regulasi ditempuh deng uji ilmiah oleh tim independen perguruan tinggi dari berbagai Aspek persyaratan dan ditindak lanjuti ke lembaga tinggi negara DPRRI dengan kesimpulan, bahkan Kotip Cimahi layak ditingkatkan jadi Kota Cimahi otonom.
(Bagdja)
0 Komentar