Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Puluhan Gepeng dan Pengemis Terjaring Razia Satpol PP dan Dinsos Kota Cimahi

Para gepeng dan gelandangan yang berhasil diamankan oleh Satpol PP dan Dinsos Kota Cimahi


FRN CIMAHI,– Maraknya penyebaran gepeng, anak jalanan, pengemis, dan gelandangan lainnya di Kota Cimahi, membuat ketertiban umum terganggu khususnya keamanan dan kenyamanan masyarakat.

Dinas Sosial dan Satpol PP Kota Cimahi berkolaborasi dalam razia gepeng di sekitaran kota untuk menertibkan mereka yang kerap berdiam di trotoar jalan atau pun fasilitas umum.

Kasi Operasi dan Pengendalian Satpol PP, Kadina mengatakan, dalam rangka ketertiban di Kota Cimahi terutama selama bulan ramadan ini, pihaknya ingin mewujudkan Cimahi yang campernik.

“Kami Satpol PP dengan Dinsos  mengantisipasi jangan sampai mendekati lebaran, kita dipenuhi oleh mereka karena kedatangan mereka (manusia gerobak gelandangan pengemis anak jalanan) kerap mengganggu ketertiban umum,” ucap Kadina pada Jabar Ekspres saat ditemui usai pelaksanaan razia di Alun-alun Cimahi pada Kamis, 28 Maret 2024.

Kadina mengungkapkan, tindakan mereka bertujuan untuk membuat simpati masyarakat yang menyebabkan peningkatan jumlah gelandangan yang berkeliaran di daerah perkotaan yang padat penduduk.

“Termasuk tadi ada yang mengamuk, itu strategi mereka saja (akting) agar tidak ditertibkan. 

Kebanyakan mereka berakting untuk membuat masyarakat seolah-olah iba,” paparnya.

Dari Satpol PP kita harus menerapkan Perda Ketertiban Umum, kita selalu mengantisipasi. 

Hal ini sudah seperti profesi bagi mereka, karena itu kebanyakan mereka kami data,” tambahnya.

Dia meneruskan, gepeng dan gelandangan itu menargetkan Jalan Cimindi dan Jalan Amir Mahmud. Mereka yang tertangkap nantinya akan dibina.  

Pembinaan saat ini berbeda dengan sebelumnya, menurutnya saat ini pembinaan terbilang cukup simpel.

“Kalau tahun kemarin kita tangkap dan kita bawa ke Dinsos lalu kita bina di situ. Sekarang lebih simpel. 

Tadi kita tangkap dan bina lagi di Taman Kartini, terus di Cimahi Mall dan terakhir di Alun-alun Cimahi,” jelasnya.

“Manusia gerobak, manusia silver, dan pengamen jalanan juga menjadi sasaran razia dan akan kita tertibkan,” tambahnya.

Di lokasi yang sama, Kepala Bidang Rehabilitasi dan Pemberdayaan Sosial, Supijan Malik menjelaskan gelandangan dan pengemis yang terjaring razia, mayoritas penduduk dari luar Kota Cimahi, bahkan ada yang dari luar pulau Jawa.

“Banyaknya gelandangan dan pengemis yang datang dari luar kota. Dari beberapa mereka bahkan ada yang dari luar pulau,” ungkap Supijan.

Ia menerangkan, mereka akan semakin meningkat di bulan Ramadan apalagi menjelang Idul Fitri. Maka dari itu, pihaknya melakukan penertiban agar tidak mengganggu keindahan tata kota.

“Kota Cimahi tidak ingin para gelandangan dan pengemis ini mengganggu keindahan tata Kota juga membuat Kota Cimahi tidak nyaman untuk dikunjungi maupun untuk sekedar disinggahi,” tegasnya.

“Karena itu (mereka) dapat mengganggu ketertiban pejalan kaki atau pengguna jalan lainnya,” tambah Supijan.

Dari data yang didapat oleh Dinsos Kota Cimahi, kebanyakan mereka berasal dari luar kota tersebut.

“Dari data yang di kumpulan setelah razia didapati kebanyakan dari Kota Cianjur, Tasik, juga beberapa dari KBB. 

Dalam razia ini, Dinsos melaporkan terdapat sebanyak 43 ditambah 2 orang jadi totalnya 45 orang,” pungkasnya.

(AS).


Posting Komentar

0 Komentar