Kampus STAI Roudlotul Ulum perguruan tinggi di Kp. Cisasawi, Desa Cihanjuang, Kecamatan Parongpong, KBB
FRN Bandung Barat,- Pada eksistensinya pondok pesantren seiring bergulirnya waktu dan jaman turut juga mengalami evolusi maka tidak tidak dipungkiri jika terjadi transformasi dimana saat ini pondok pesantren bukan hanya mempunyai regulasi belajar khusus keislaman di setiap asrama, kini beberapa pondok pesantren juga mulia mengembangkan pendidikan Islam melalui perguruan tinggi.
Kampus STAI Roudlotul Ulum itulah nama perguruan tinggi khusus yang berada di Kp. Cisasawi, Desa Cihanjuang, Kecamatan Parongpong, KBB. Di dalamnya selain mata pelajaran umum juga memang khusus mengajarkan seputar pendidikan keislaman secara detail dan rinci.Kampus STAI bisa diartikan seperti ‘kampusnya pesantren‘, pelajarnya adalah yang mempunyai fokus terhadap pendidikan umum juga sekaligus pendalaman kajian Islam berbasis kitab.
Diketahui, sistem di kampus STAI dari salah satu bentuk pendidikan formal yang khas pesantren dan hanya boleh diselenggarakan di pesantren dan bentuk lainnya adalah satuan Pendidikan Formal secara berjenjang dan terstruktur.
Lebih dalam tentang ponpes tersebut, sebagaimana dikatakan KH Ubaydillah pondok pesantren Roudlotul Ulum sebelumnya merupakan khusus sebagai tempat penyebaran serta untuk menimba ilmu agama Islam.
Diketahui, sistem di kampus STAI dari salah satu bentuk pendidikan formal yang khas pesantren dan hanya boleh diselenggarakan di pesantren dan bentuk lainnya adalah satuan Pendidikan Formal secara berjenjang dan terstruktur.
Lebih dalam tentang ponpes tersebut, sebagaimana dikatakan KH Ubaydillah pondok pesantren Roudlotul Ulum sebelumnya merupakan khusus sebagai tempat penyebaran serta untuk menimba ilmu agama Islam.
Pada perjalanannya yang cukup panjang telah mengalami perkembangan dan peningkatan sehingga didapatkan keinginan dari proses tersebut untuk bekerjasama dengan pemerintah dengan mendirikan sekolah formal.
"Begitulah perjalanannya, penuh perjuangan, dan Alhamdulillah, kini ponpes Roudlotul Ulum mempunyai sekolah formal, ada SMP, SMK juga Perguruan tinggi," ungkapnya.
Namun dikarenakan posisinya berada didalam lingkungan pondok pesantren, lanjut Ubay pada pengajarannya walaupun formal, konsepsinya tidak luput dari prinsip dan nilai- nilai spiritual agama Islam," karena dalam satu lingkungan para siswa dan siswi sekolah formal berbaur dengan santri, jadi ada semacam afiliasi antara keduanya, jadi secara tidak langsung memupuk nilai spiritual keislamannya," tutur Kang Ubay.
Terpisah, Ahmad Nawawi salah seorang mahasiswa STAI Roudlotul Ulum mengisahkan pengalamannya selama tinggal di pondok, ditunjang dengan penyediaan sarana dan prasarana yang memadai kampus STAI menjadikannya layaknya seperti di rumah sendiri," Selama tinggal atau mondok di pesantren Roudlotul ulum ini, Alhamdulillah, Saya sangat betah sekali yang mana cuaca di sini panas nggak juga tidak dingin," ujarnya.
Disamping cuacanya yang bersahabat, juga dikarenakan pertemanan didalam lingkungan pesantren terjalin dan hal itu bukan sebatas dengan teman kuliahnya melainkan dengan para santri dari tingkat SMP, SMK pun menjalin komunikasi," Semua itu karena tidak terlepas dari peran didikan dalam memasukkan pembangunan kedalam diri dengan disiplin yang istiqomah.
Mahasiswa asal Lampung tersebut lebih lanjut mengatakan, selama 10 bulan tinggal di pondok pesantren Roudlotul ulum untuk menimba ilmu pengetahuan agama dan pengetahuan umum, dirinya merasa bangga terhadap sosok pimpinan yayasan yakni KH Ubaydillah yang menurut penilaiannya mempunyai karakteristik yang karismatik, memiliki kepribadian baik dan guru yang berkualitas.
Dimata saya kang Ubay seorang ulama yang baik dan keilmuannya pun bagus serta caranya mengajarkan sangat berkualitas. Dan Alhamdulillah, sudah 10 tahun, disini adaptasi saya pun berjalan dengan baik. Begitupun dengan tempatnya, representatif, ruangan belajar dan gedung pun nyaman," tutupnya.
(Asker).
Namun dikarenakan posisinya berada didalam lingkungan pondok pesantren, lanjut Ubay pada pengajarannya walaupun formal, konsepsinya tidak luput dari prinsip dan nilai- nilai spiritual agama Islam," karena dalam satu lingkungan para siswa dan siswi sekolah formal berbaur dengan santri, jadi ada semacam afiliasi antara keduanya, jadi secara tidak langsung memupuk nilai spiritual keislamannya," tutur Kang Ubay.
Terpisah, Ahmad Nawawi salah seorang mahasiswa STAI Roudlotul Ulum mengisahkan pengalamannya selama tinggal di pondok, ditunjang dengan penyediaan sarana dan prasarana yang memadai kampus STAI menjadikannya layaknya seperti di rumah sendiri," Selama tinggal atau mondok di pesantren Roudlotul ulum ini, Alhamdulillah, Saya sangat betah sekali yang mana cuaca di sini panas nggak juga tidak dingin," ujarnya.
Disamping cuacanya yang bersahabat, juga dikarenakan pertemanan didalam lingkungan pesantren terjalin dan hal itu bukan sebatas dengan teman kuliahnya melainkan dengan para santri dari tingkat SMP, SMK pun menjalin komunikasi," Semua itu karena tidak terlepas dari peran didikan dalam memasukkan pembangunan kedalam diri dengan disiplin yang istiqomah.
Mahasiswa asal Lampung tersebut lebih lanjut mengatakan, selama 10 bulan tinggal di pondok pesantren Roudlotul ulum untuk menimba ilmu pengetahuan agama dan pengetahuan umum, dirinya merasa bangga terhadap sosok pimpinan yayasan yakni KH Ubaydillah yang menurut penilaiannya mempunyai karakteristik yang karismatik, memiliki kepribadian baik dan guru yang berkualitas.
Dimata saya kang Ubay seorang ulama yang baik dan keilmuannya pun bagus serta caranya mengajarkan sangat berkualitas. Dan Alhamdulillah, sudah 10 tahun, disini adaptasi saya pun berjalan dengan baik. Begitupun dengan tempatnya, representatif, ruangan belajar dan gedung pun nyaman," tutupnya.
(Asker).
0 Komentar