Ilustrasi - Cetak Sejarah Baru di Indonesia, Mega Proyek Pengolahan Sampah dengan Teknologi MBT di Jawa Barat Ini Telan Anggaran hingga Rp800 Miliar.
FRN BANDUNG.- Pemerintah memiliki wacana untuk membangun beberapa proyek besar di Jawa Barat.
Salah satu di antaranya adalah proyek Pemrosesan Akhir Sampah atau TPPAS yang berlokasi di Kabupaten Cirebon.
Tepatnya berada di Desa Ciwaringin Kecamatan Ciwaringin, Desa Cupang dan Desa Walahar Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon.
Proyek yang masih dalam tahapan perencanaan tersebut nantinya akan dikembangkan sekitar 10 kota baru yang dikenal dengan Segitiga Emas Rebana.
Kemudian ada sejumlah inovasi yang akan dihadirkan di proyek TPPAS Cirebon Raya salah satunya pengelolaan sampah akan menggunakan teknologi mechanical and biological treatment (MBT).
Selanjutnya hasil dari pengolahannya akan menjadi refuse derived fuel (RDF) yang digunakan sebagai bahan bakar alternatif pengganti batu bara.
Rencananya TPPAS tersebut memiliki, kapasitas pengolahan 1.000 ton per hari.
Jumlah tersebut mampu dapat ditingkatkan kapasitasnya menjadi 1.500 ton per hari yang akan menghasilkan 350 ton RDF per hari.
Wilayah yang akan menjadi layanan TPPAS meliputi Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Indramayu.Mega proyek TPPAS Cirebon Raya digadang akan menjadi menjadi sejarah tersendiri di Indonesia.
Apabila telah terealisasi, teknologi pengelolaan sampah akan menjadi yang pertama di Indonesia serta menjadi bahan percontohan bagi wilayah lain.
Sehingga bukan hal yang aneh jika biaya untuk merealisasikan mega proyek ini mencapai Rp800 miliar.
Selanjutnya proyek dengan nilai investasi tak kalah fantastis yakni tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Legok Nangka.
Adapun proyek pengelolaan sampah perkotaan tersebut berlokasi di Kabupaten Bandung dengan luas area 90 Ha dan kapasitas 1.853 – 2.131 ton/hari.
Wilayah layanan mencakup 6 kabupaten/kota yaitu, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Garut.
Adapun lingkup proyek meliputi desain, konstruksi, pendanaan, pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas pengelolaan sampah.
Dengan manfaatnya yang digadang besar tersebut, proyek ini mempunyai perkiraan nilai investasi mencapai Rp4 Triliun.
Apabila telah terealisasi, teknologi pengelolaan sampah akan menjadi yang pertama di Indonesia serta menjadi bahan percontohan bagi wilayah lain.
Sehingga bukan hal yang aneh jika biaya untuk merealisasikan mega proyek ini mencapai Rp800 miliar.
Selanjutnya proyek dengan nilai investasi tak kalah fantastis yakni tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Legok Nangka.
Adapun proyek pengelolaan sampah perkotaan tersebut berlokasi di Kabupaten Bandung dengan luas area 90 Ha dan kapasitas 1.853 – 2.131 ton/hari.
Wilayah layanan mencakup 6 kabupaten/kota yaitu, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Garut.
Adapun lingkup proyek meliputi desain, konstruksi, pendanaan, pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas pengelolaan sampah.
Dengan manfaatnya yang digadang besar tersebut, proyek ini mempunyai perkiraan nilai investasi mencapai Rp4 Triliun.
(TIM RED).
0 Komentar