Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Dikdik-Bagja Calon Kuat Di Black Campaign “Dicopot PJ Walikota” Kok Ternyata Malah Sekda Terbaik Se Indonesia

Tokoh masyarakat Pendiri Kota Cimahi dari Kotif menjadi Kotamadya dan penggas Kota serta sebagai penggagas berdirinya Kota Cimahi, Saeful Handi Rusma, menilai biasanya yang mengungkapkan ucapan Black Campaign itu akan ditujukan kepada Pasangan Calon yang kuat dan dipastikan menang.

FRN Cimahi, – Kancah peta politik dalam jelang Pemilihan Kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah Kota Cimahi mulai makin memanas. Berbagai black Campaign (kampanye hitam) banyak terlontar.

Seperti yang diungkapkan salah satu tokoh masyarakat Pendiri Kota Cimahi dari Kotif menjadi Kotamadya dan juga sebagai penggagas berdirinya Kota Cimahi, Saeful Handi Rusma, menilai biasanya yang mengungkapkan ucapan Black Campaign itu akan ditujukan kepada Pasangan Calon yang kuat dan dipastikan menang.

“Ini sudah pasti akan terjadi Black Campaign kepada Pasangan Calon yang kuat dan dipastikan akan menang, seperti Paslon Dikdik dan Bagja merupakan pasangan kuat dan dikagumi oleh masyarakat Cimahi,” kata Saeful. Sabtu (21/9/2024).

Contohnya, kata Saeful, pasangan calon Dikdik-Bagja selalu digoyang dengan black Campaign bahwa Dikdik saat menjabat sebagai PJ Walikota ‘Dicopot dari jabatan sebagai PJ Walikota, Cimahi dikarenakan inflasi beras dan cabai.

“Tinggal kita pakai logika saja cara menerima kampanye hitam tersebut, jangan ditelan secara bulat-bulat oleh masyarakat, karena dibayar oleh uang Rp 100 ribu untuk Lima tahun kedepan, ini kita lihat saja apakah di Cimahi sebagai produksi cabai? Ini semua manuver politik ingin menjatuhkan Pak Dikdik karena pada saat itu rumor mau mencalonkan sebagai Walikota Cimahi,” terang Saeful kembali.

Bahkan lanjut Saeful, ternyata manuver tersebut makin kencang terhadap pasangan calon yang kuat tersebut, namun Saeful yakin masyarakat Cimahi sudah pada cerdas, tidak akan terpengaruh dengan isu-isu kacangan seperti itu.

“Yang jadi pertanyaan bagi saya, kalau benar pak Dikdik jelek kinerjanya, berarti pada saat beliau menjabat PJ Walikota, itu sudah dipastikan di copot oleh Mentri Dalam Negeri Tito Karnavian, tapi nyatanya Tito Karnavian pun memberikan penghargaan, Dikdik jadi Sekda terbaik diseluruh Indonesia,” ucapnya.

Jadi menurut Saeful, sosok Dikdik nyatanya termampu untuk memimpin Kota Cimahi, dan mampu terbaik se Indonesia, bukan se Jawa Barat.

“Saya suka aneh, apakah selama 23 tahun pemimpin walikota Cimahi, apakah ada yang menoreh prestasi penghargaan terbaik se Indonesia ?, sehingga membanggakan bagi masyarakat Cimahi, Itu saja camkan dan dapat dinilai oleh masyarakat Cimahi mana yang benar dan mana yang salah,” ungkap Saeful.

Begitupula yang disampaikan oleh Calon Walikota Cimahi Dikdik Suratno Nugrahawan, dalam tempat terpisah, Dikdik hanya mengatakan, rumor yang menyerang dirinya tersebut dengan black Campaign, itu tanda orang yang tak mampu.

“Kalau bagi saya, itu informasi yang sangat menyesatkan, seperti biasanya tentang kampanye, selalu ada sisi yang kita sebut sebagai Balck campaign,” tutur Dikdik.

Tetapi menurut Dikdik, bahwa orang melakukan itu sebagai tanda tak mampu,

“Karena tentu saja berbicara tentang hal itu seharusnya, menjadi sesuatu yang ada bukti, sebab ketika saya ditunjuk sebagai PJ Walikota, dalam berbagai aspek sudah saya lakukan, evaluasi atau penilaian dari pemerintah Pusat,” ungkap Dikdik.

Bahkan menurut Dikdik kembali, bila dalam kinerjanya dianggap kurang baik, tentu jabatan Penjabat (PJ) Walikota Cimahi, tidak mungkin disematkan kepada Dikdik Suratno Nugrahawan.

“Dan fakta, pada saat itu, ketika diawal tahun 2023, Inflasi Nasional begitu tinggi, bahkan Cimahi pun ikut inflasi sebesar 7%, pada saat saya tidak diperpanjang, inflasi di Cimahi ini, berada dibawah rata-rata inflasi di Jawa Barat,” ungkapnya.

Hanya kata Dikdik kembali, karena harga beras, dan harga cabai meningkat.

“Padahal berbicara tentang harga beras naik, itu bukan hanya terjadi di Cimahi, tetapi hampir diseluruh wilayah Indonesia, tapi mungkin dari pihak Kemendagri mempunyai pertimbangan sendiri, itu sesuatu yang saya kira taktik dari orang lain untuk mendiskreditkan Saya,” papar Dikdik.


Calon Walikota Cimahi Kota Cimahi, Dikdik, menilai bahwa orang melakukan Black Campaign (Kampanye Hitam) itu sebagai tanda tak mampu,

Dikdikpun yakin masyarakat Cimahi tidak akan terpengaruh dengan Black Campaign tersebut, karena masyarakat Cimahi semua sudah cerdas, mana yang benar dan mana yang buruk.

“Buktinya saya yang didholimi, Alloh SWT membukakan kepada saya dan masyarakat Cimahi, diakhir masa jabatan Saya sebagai Sekda, Mentri Dalam Negeri Tito Karnavian memberikan penghargaan kepada saya sebagai Sekda terbaik dalam bidang government (Pemerintah) se Indonesia,” ujar Dia.

Hal itu dikembalikan lagi ke masyarakat Cimahi oleh Dikdik, karena Dikdik yakin, bila ingin bertarung dalam kancah politik Pemilihan Kepala Daerah Cimahi, harus elegan, bukan saling mendiskreditkan lawan, adu gagasan, ide, strategi bagaimana Kota Cimahi dapat lebih maju dari kota-kota lainnya.


“Lebih elegan lagi adalah adu gagasan, ide, dan bukan melakukan politik kotor black Campaign atau kampanye hitam, saya hanya mengajak kepada masyarakat Cimahi, mari kita bersatu untuk membangun kota Cimahi, yang lebih berkembang lagi, bukan saling jelek menjelekan orang lain, kalau sudah saling jelek menjelekan orang lain, mau seperti apa Cimahi kedepannya?,” tandasnya.



(Bagja).

Posting Komentar

0 Komentar