Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Dikdik Tegaskan Ekowisata Cimenteng Cimahi Miliki Efek Ganda, Ini Penjelasannya

Sekda Kota Cimahi H Dikdik Suratno Nugrahawan saat memberikan sosialisasi terkait Eco Wisata Cimenteng dan
lapangan sepakbola Cibaligo, Minggu (3/3/2024).

FRN (CIMAHI).- Penataan lapangan Cibaligo dan Pasar Eco Wisata Cimenteng (Ewic) mulai disosialisasikan oleh Pemerintah Kota Cimahi.

Hal itu dilaksanakan untuk memberikan pemahaman terkait pembangunan ruang-ruang terbuka sebagai fasilitas bagi masyarakat Kota Cimahi.

Pelaksanaan sosialisasi berlangsung di aula Kelurahan Cipageran Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi. Turut hadir perwakilan masyarakat sekitar lokasi lapangan Cibaligo dan Pasar Ewic.Sekertaris Daerah  (Sekda) Kota Cimahi,  H. Dikdik Suratno Nugrahawan mengatakan, pembangunan kepariwisataan diperlukan untuk mendorong pemerataan kesempatan berusaha dan memperoleh manfaat bagi masyarakat sekitar destinasi pariwisata. Hal itu sesuai amanah UU No.10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan.

Dia menyatakan, sejumlah ruang terbuka yang telah dibangun Pemkot Cimahi.

“Semua bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat untuk berolahraga sekaligus berekre

Dengan adanya destinasi wisata Cimenteng, Pemkot Cimahi berharap Ewic dan lapangan Cibaligo ini dapat dimanfaatkan oleh warga sekitar sebagai destinasi untuk turut serta mengembangkan usaha khususnya bidang jasa dan perdagangan yang mendukung industri pariwisata.

Keberadaan Ekowisata Cimenteng akan memiliki efek ganda terhadap peningkatan ekonomi masyarakat. Salah satu bentuk kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan adalah peningkatan potensi usaha masyarakat di destinasi pariwisata.

Dalam konteks ini, pemberdayaan tidak saja mendorong masyarakat berperan serta dalam pembangunan pariwisata dengan mewujudkan sapta pesona tetapi juga mendorong masyarakat untuk dapat mengambil manfaat yang sebesar-besarnya dalam kegiatan pariwisata Kota Cimahi.

“Saat ini kita mengenal destinasi digital yaitu bentuk aktivitas offline komunitas. Mendesain tempat yang cameragenic, indah di screen camera dan instagramable. Jika diposting di media sosial, akan direspons banyak audience lalu menjadi viral. Hal itu dapat mendorong orang berkunjung, demikian yang digerakkan komunitas, publik netizen yang sejatinya adalah para followers, friends, fans yang eksis di dunia maya,” terang Dikdik.

Destinasi digital juga menginspirasi banyak pelaku bisnis pariwisata, seperti cafe, restoran, hotel, akomodasi, atraksi. “Saat ini, salah satu yang terpenting adalah instagramable, cameragenic. Spot selfie menjadi sangat penting. Dapat menjadi salah satu teknik marketing dan promosi yang efektif untuk suatu destinasi wisata,” ucapnya.

Menurut Dikdik, konsep Ewic yang akan dijadikan pasar wisata akan memberi banyak manfaat untuk masyarakat, komunitas dan membuat daerahnya lebih dikenal.

“Dibutuhkan kolaborasi semua elemen masyarakat. Yang berjualan masyarakat sekitar, yang mempromosikan dan menata kawasannya masyarakat bersama komunitas,” harap Dikdik.

Di samping itu pihak Pemkot Cimahi juga tengah mempersiapkan Pasar Awi Campernik, merupakan pasar wisata digital kerjasama Disbudparpora Kota Cimahi dengan masyarakat maupun komunitas yang berlokasi di kampung Torobosan Kelurahan Cipageran Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi. Lokus kegiatan berada pada lahan milik Pemerintah Kota Cimahi pada area Taman Kehati.

Kegiatan ini merupakan program padat karya dalam rangka pemulihan ekonomi masyarakat. Konsep pasar wisata ewic diharapkan akan menjadi daya tarik wisata yang didasari pembangunan kepariwisataan yang berkelanjutan/ramah lingkungan.

Selain itu juga diharapkan akan terwujudnya penataan kawasan wisata yang berdasarkan kepada penerapan sistem zonasi yang berguna untuk menjaga kelestarian lingkungan dan menjaga keselamatan pengunjung.

“Wisata ewic mendorong terwujudnya kemampuan masyarakat setempat untuk memelihara, menggali, mengembangkan keanekaragaman seni budaya, masyarakat, yang berguna bagi kelengkapan atraksi wisata yang dapat dinikmati oleh pengunjung dan tersedianya makanan khas daerah dari bahan bahan mentah yang ada di wilayah sekitar,” pungkas Dikdik. (Bagdja)

Posting Komentar

0 Komentar