Hot Posts

6/recent/ticker-posts

3 Putranya Tewas, Komandan Hamas : Darah Anak-anakku Tidak Lebih Berharga Dari Darah Orang Yang Gugur di Gaza



FRN Bandung, - Aksi kependudukan beraroma Genosida terus dilancarkan Israel. Demi menggapai ambisinya tersebut rakyat palestina harus mengalami penderitaan yang cukup parah. Terhitung sudah yang ke 180 hari lebih hingga hari ini dilancarkan penyerangan, pembantaian, tak terkecuali menimpa Keluarga Komandan Hamas, Ismail Haniyah, dilaporkan hampir 60 anggota keluarganya tewas termasuk ke 3 putranya. 

Sebagaimana yang disampaikannya kepada Al Jazeera Ia terhadap musibah tersebut sangat mendalan kesedihannya karena ke 3 putranya gugur  syahid, namun dibalik kejadian itu jiwa patriotisme ke islamannya tetap membara sebab ribuan keluarga lainnya pun banyak mengalami hal yang sama bahkan lebih mengenaskan.

"Kesedihan mendalam terhadap 60 anggota keluarga Saya termasuk 3 putra Saya seperti seluruh rakyat Palestina, dan tidak ada perbedaan di antara mereka." ungkapnya.

Selanjutnya Kepada Al Jazeera ia bersyukur kepada Allah atas kehormatan yang di berikan- Nya kepada keluarganya, dengan memberikan kesyahidan kepada ketiga putra, dan beberapa cucu yang sangat dicintai

"Dengan rasa sakit dan darah ini, kami menciptakan harapan, masa depan, dan kebebasan bagi rakyat kami, tujuan kami, dan bangsa kami." tuturnya.

Ia menyebutkan jika Putra-putranya yang gugur syahid telah meraih kehormatan waktu, kehormatan tempat, dan kehormatan kesimpulan, sehingga dengan demikian merupakan suatu pemicu kepada kebanggaan dan keikhlasan akan sepeninggalnya.

"eluruh rakyat kami dan seluruh keluarga warga Gaza telah membayar harga yang mahal, dengan darah anak-anak mereka, dan saya adalah salah satu dari mereka," jelasnya.

Terhadap keluarganya lainnya yang masih hidup, Ismail mengatakan tetap masih bersama orang-orang di Jalur Gaza, dan tidak meninggalkan Jalur Gaza."Kami tidak akan berkompromi dan tidak akan mengabaikan, betapapun besarnya pengorbanan kami." ucapnya.

Ismail lebih lanjut mengungkapkan rakyat Palestina tidak akan tunduk pada pemerasan yang dilakukan oleh pendudukan Israel dan tetap konsisten melakukan aksi perlawanan disamping itu kata dia perlakuan zionis terhadap masyarakat yang menyerah, tidak akan dibebaskan.

"Ancaman pendudukan Israel untuk menyerang #Rafah tidak membuat rakyat atau pejuang perlawanan kami takut. Kami tidak akan ragu dan tidak akan mundur, dan kami akan melanjutkan perjalanan kami untuk membebaskan Yerusalem dan Al-Aqsa." tegasnya.

Ia memaparkan serangan kependudukan Israel yang menewaskan putranya hingga mengeluarkan darah adalah sebagai manisfestasi pengorbanan dalam perjalanan pembebasan Yerusalem dan Al-Aqsa.

"Darah anak-anakku tidak lebih berharga dari darah orang-orang kami yang gugur syahid di Gaza, karena mereka semua adalah anak-anakku. Musuh tidak akan berhasil mencapai tujuannya, dan kastil tidak akan runtuh. Musuh sedang berkhayal, dia mengira dengan membunuh anak-anakku , mereka akan mengubah posisi kita." tandasnya.

Ditambahkan Ismail apa yang gagal direbut oleh musuh melalui pembunuhan, penghancuran dan pemusnahan, menurutnya tidak akan menerimanya dalam negosiasi. 

"Pendudukan Israel percaya bahwa dengan menargetkan putra-putra pemimpin, hal itu akan mematahkan tekad rakyat kami. 

Kami katakan kepada pendudukan Israel, bahwa darah ini, hanya akan membuat kami lebih teguh pada prinsip dan kesetiaan terhadap tanah kami." pungkasnya. 



(Yusuf).   

Posting Komentar

0 Komentar