Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Google Doodle Hari Ini Rayakan Hari Bumi 2024: Apresiasi Penanganan Perubahan Iklim Nasional hingga Internasional, Berikut Sejarah dan Progresnya

Selamat Hari Bumi 2024! Doodle Hari Bumi tahunan hari ini menampilkan foto udara dari Bumi, yang menyoroti sejumlah area yang telah berprogres menuju masa depan yang lebih baik. 

FRN Bandung, - Google Doodle hari ini, Minggu (22/4) merayakan Hari Bumi 2024.Google memperingati acara tahunan ini dengan visualisasi sebuah animasi menarik dalam halaman pencariannya, yakni deretan foto bumi dari udara.

Dalam ulasannya, Google Doodle menyampaikan apresiasinya pada progres penanganan perubahan iklim yang saat ini sedang digalakkan di berbagai negara di dunia.

Hari Bumi (earth day) merupakan acara tahunan yang dirayakan di seluruh dunia pada 22 April untuk menunjukkan dukungan bagi perlindungan lingkungan.

Sejarah Peringatan Hari Bumi

Dikutip dari Wikipedia, Pada tahun 1970 bertepatan dengan tanggal ini, Senator dan pengajar lingkungan hidup asal Amerika Serikat, Gaylord Nelson mencanangkan perayaan hari bumi sebagai upaya meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap planet bumi ini.

Saat itu bertepatan dengan musim semi di Northern Hemisphere di belahan bumi utara dan musim gugur di belahan bumi selatan.

PBB sendiri merayakan hari Bumi pada 20 Maret, dimana sebuah tradisi yang dicanangkan aktivis perdamaian John McConnel pada tahun 1969, bertepatan pada hari dimana matahari tepat di atas khatulistiwa yang sering disebut dengan Ekuinoks Maret.

Di Jepang, tanggal 20 dan 21 Maret ditetapkan sebagai hari libur resmi yang dikenal dengan peringatan Hari Ekuinoks Musim Semi, yakni momen terjadinya ekuinoks vernal (titik musim semi), saat siang dan malam sama panjang.

Menurut perhitungan astronomi yang berlaku sekarang hingga tahun 2025, ekuinoks vernal selalu jatuh tanggal 21 Maret, tetapi jatuh tanggal 20 Maret pada tahun kabisat dan tahun sesudah tahun kabisat.

Progres Penanganan Perubahan Iklim

Penanganan perubahan iklim telah menjadi fokus utama dalam banyak pertemuan pemimpin negara-negara dunia.

Dimulai sejak tahun 1992 melalui United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC), para pemimpin negara di dunia menyatakan komitmennya untuk menangani perubahan iklim.

Dilanjutkan dengan Kyoto Protocol pada tahun 1997 dan Paris Agreement pada tahun 2016.

Serangkaian komitmen yang dibuat oleh para pemimpin negara-negara dunia tersebut pada dasarnya berisi tentang komitmen negara-negara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

Di Indonesia, penanganan perubahan iklim telah dimulai sejak Indonesia turut serta meratifikasi UNFCC melalui Undang-Undang No.6 Tahun 1994 tentang Pengesahan United Nations Framework Convention on Climate Change.

Kemudian, komitmen Indonesia juga ditunjukkan dengan meratifikasi Paris Agreement melalui Undang-Undang No. 16 tahun 2016 tentang Ratifikasi Perjanjian Paris.

Dengan turut meratifikasi kedua konvensi tersebut, Indonesia berkomitmen untuk mendorong kegiatan yang dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan beradaptasi dengan efek dari perubahan iklim.

Pembahasan penanganan perubahan iklim juga menjadi salah satu fokus isu yang dibahas dalam pertemuan G20.

Pada Presidensi G20 Italia di tahun 2021, mendirikan kembali G20 Sustainable Finance Working Group (SFWG) dengan tujuan untuk mengangkat keuangan berkelanjutan yang mendukung tujuan Agenda 2030 dan tujuan dari Paris Agreement.

Selamat Hari Bumi 2024!



(TIM/RED).    


Posting Komentar

0 Komentar