Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Saat Lokasi Longsor Cipongkor KBB Jadi 'Wisata Bencana'

 
Petugas Basarnas Woro-woro Supaya Warga Tidak Menonton Proses Pencarian Korban dari Titik Longsor  

FRN Bandung - Lantang suara personel Basarnas meminta supaya warga tidak menonton upaya pencarian korban tertimbun longsor Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) dari bibir tebing yang juga longsor.

Lokasi tempat warga menonton itu tepat berseberangan dengan tebing 100 meter yabg longsor menerjang Kampung Gintung, RT 03/07, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, KBB.

Berdasarkan pantauan lokasi warga menonton upaya pencarian itu memang riskan longsor susulan. Ketinggiannya juga kurang lebih 100 meter. Namun warga tak mengindahkan bahaya longsor susulan, padahal bisa mengancam keselamatan mereka.

Mohon dengan hormat ibu dan bapak sulaya tidak berdiri di bibir tebing yang longsor karena sangat berbahaya. Risiko longsor susulan sangat tinggi, jangan sampai malah menambah korban jiwa' kata personel Basarnas yang woro-woro melalui megaphone.

Woro-woro dilakukan berulangkali karena warga tak serta-merta mengindahkan imbauan tersebut. Sebagian warga ada yang pergi namun sebagian lagi ada yang bertahan di bibir tebing longsor.

Kepala Seksi Operasi dan Siaga pada Kantor SAR Bandung, Supriono mengatakan masyarakat memang cukup sulit diberitahu untuk tidak menonton proses evakuasi dari bibir tebing maupun di lokasi longsor terjadi.

"Kami sudah semaksimal mungkin mengimbau warga supaya tidak menonton apalagi mendekat ke titik bahaya. Memang ini kan jadi wisata bencana buat warga," kata Supriono di lokasi kejadian, Kamis (28/3/2024).

Pihaknya tidak bisa terus menerus mengawasi warga supaya tidak mendekat dan menonton di titik yang berbahaya karena mereka fokus pada upaya pencarian korban.

"Kita tetap imbau sebisa mungkin, tali karena saking luasnya area longsor tidak terpantau semua. Kami konsentrasi kami memantau kondisi lapangan dan personel, kalau keadaan darurat apa yang harus dilakukan," ucap Supriono.

Pihaknya mengatakan ranah pengawasan dan pembatasan aktivitas warga di area bencana menjadi kewenangan kepolisian dan TNI. Sebab selain yang menonton, banyak juga warga yang bolak-balik ke rumah mereka mengambil barang hingga memberi pakan ternak.

"Kami sudah koordinasi dengan polisi dan TNI, untuk pengamanan. Termasuk apakah mengizinkan warga kembali ke rumahnya atau tidak. Sebab tadi memang masih banyak warga yang bolak-balik ke rumahnya, kebanyakan memang membawa barang-barang," tutur Supriono.

(AS). 

Posting Komentar

0 Komentar